![]() |
Patrialis akbar memang sial. Ia pasti tidak menduga akan
tertangkap tangan dalam operasi KPK. Dikabarkan ia menerima suap supaya perkara
uji materi tentang peternakan dikabulkan.
Padahal ia sudah membungkus
dirinya se-relijius mungkin supaya perbuatan dibelakang layarnya tidak
ketahuan.
Tapi ada sebuah teori lain yang
beredar dari semak belukar. Bisikan para kodok, kampret sampe jangkrik yang
bergosip di malam yang dingin..
Sebenarnya sejak lama Patrialis
Akbar diincar karena ia akan sulit berlaku adil jika terjadi sengketa pilgub
DKI nanti.
Sudah diketahui bersama bahwa
Patrialis Akbar tidak menyukai Ahok. Dalam beberapa statemennya ia berbicara
tentang menolak kepemimpinan non muslim dan itu tentu diarahkan kepada Ahok.
Ini berbahaya, apalagi juga
Patrialis Akbar pernah sangat dekat dengan SBY. Ia mantan Menteri Hukum dan HAM
pada era SBY, bahkan terpilih tanpa fit dan proper test.
Salah satu agenda dalam pilkada
DKI nanti akan diarahkan pada sengketa jika paslon Demokrat kalah. Dan ketika
masuk ke wilayah sengketa, maka disana Patrialis Akbar akan bermain.
Mirip ketika Akil Mohtar bermain
dalam sengketa pilkada Buton. Karena itu, PA diincar sejak dini
kelemahannya. Bahkan ada yang berkata bahwa ia sebenarnya dijebak diundang
keluar kandang dengan tawaran yang tidak bisa ia tolak. Dan kita tahu, akhirnya
PA tertangkap tangan dengan 10 orang lainnya dengan bukti-bukti uang suap bersama
mereka.
Demokrat sendiri langsung
membantah kalau PA dikaitkan dengan mereka. "Tidak relevan.." Kata
Syarif Hasan Ketum Partai Demokrat.
Jika kabar itu benar, maka
pertarungan Pilgub DKI ini jadi ajang bersih-bersih dan menahan langkah Demokrat yang
berusaha memenangkan pertarungan dengan cara kasar. Kasus Sylvi juga kabarnya
adalah permainan. Ikut kata teman saya yang sekarang agak kearab2an,
"Wallahu alam bissawab.." Hanya Tuhan yang tahu benar tidaknya.
Pilgub DKI ini ibarat sepakbola,
seperti Liga Inggris yang keras. Jurus tackle menackle-nya kuat dan itu juga
yang membuat pertarungan menjadi menarik. Karena kepentingan Pilgub DKI ini
berhubungan langsung dengan Pilpres 2019. Siapa yang kuasai Jakarta, dia yang
akan kuasai permainan...
Ah, benar tidaknya tetap saja
gampang menjebak para pecinta uang..
Mau jenggotnya emas kek, jidatnya
legam guligam kek, kalo dipancing uang lidahnya menjulur-julur seperti herder
kehausan.
Patrialis Akbar memang sedang
sial. Mana ketangkepnya di hotel esek-esek lagi, entah kenapa transaksi dilakukan
disana.
Mungkin ingin mencoba bagaimana
rasanya esek-esek bersyariah. Seruput..