![]() |
Vlog Jokowi |
Beberapa minggu ini kita lihat
ada yang berubah dari pakde Jokowi. Beliau sekarang suka nge-Vlog.
Vlog itu singkatan dari video
blog. Modelnya adalah mengambil gambar bergerak pake kamera hp, trus di share
di youtube atau di fesbuk.
Dari akun fesbuknya yang sudah
terverifikasi, saya melihat ada 3 vlog Pakde, satu waktu piala Presiden, dua
waktu makan bakso di Ambon dan terakhir waktu lagi makan-makan sama Raja
Salman.
Penontonnya lumayan. Vlog
terakhir sama Raja Salman sudah ditonton 3 juta orang, meskipun sebenarnya
secara jumlah masih kalah sama yang kemaren kumpul di Monas 7 juta orang.
Ada perubahan mendasar dari page
Presiden Joko Widodo kalau saya amati. Page ini mulai berubah nge-pop sesudah
sekian lama kaku dan formal. Kemungkinan admin-nya ingin menyesuaikan dengan
gaya pakde yang memang santai dan jauh dari protokoler.
Kebayang Raja Salman yang bagi
kaum bumi datar begitu di dewakan, diajak nge-vlog sama pakde. Si Raja juga
paling gak tahu apa itu nge-Vlog dan senyum-senyum aja. "Nge-Flog??"
Paling gitu reaksinya dengan gaya kearab-araban.
Selain itu, pakde juga terlihat
ingin menyasar kaum remaja yang memang lebih akrab dengan visual daripada
tulisan. Remaja emang gitu, masih suka narsis. Saya juga remaja, cuman
kebetulan aja lebih tua.
Saya pernah coba survey di
youtube dan ternyata memang banyak Vlogger -istilah buat mereka yang suka
ngeVlog- kumpul disana. Ada yang namanya Bayu Skak, yang penontonnya setiap dia
ngeVlog bisa ratusan ribu sampe sejuta. Padahal dia cuman motong cabe.
Fakk! Motong cabe aja ditonton
sejuta orang. Memang kita ini bangsa yang kurang hiburan. Apresiasi yang tinggi
untuk gaya pakde yang santai dan tidak meninggalkan ciri khas bahwa meski ia
seorang Presiden, ia tidak kehilangan jati dirinya sebagai orang biasa.
Gaya pakde yang suka ngeVlog ini
bisa dicontoh oleh Habib Rizieq misalnya. Habib bisa motong cabe di dapur
sambil senyum depan kamera yang ditopang oleh tongsis, dan bercerita
kegiatannya apa aja. Sekali-kali pake celemek atau baju rumah, kita juga pengen
liat Habib dari sisi lain, masak pake daster putih melulu.
Mungkin juga bu Ratna Sarumpaet
bisa menunjukkan sisi lainnya dengan ngeVlog dalam posisi diam membisu selama 3
jam. Pasti penontonnya miliaran.
Tapi Alhamdulillah, sang mantan
gak suka ngeVlog. Kebayang kan, kalau doski tau caranya? Ngetwit aja sudah
sedemikian menyedihkan bahasanya, gimana ngeVlog?? Pasti banyak yang bunuh diri
massal karena auranya penuh keprihatinan.
Dunia berubah, teknologi semakin
canggih dan sudah waktunya memang kita mengikuti arahnya. Seperti kata temanku,
"Tidak ada yang abadi di dunia ini selain perubahan itu sendiri.."
Kapan-kapan saya juga pengen ikut
nge-Vlog. Pernah sih, tapi sekalinya ngeVlog dengan judul "Jangan
ditiru.." saya dicaci maki kaum bumi datar seantero bumi. Sial memang.
Mending seruput kopi.