![]() |
Habib Rizieq Shihab |
Semakin lama dagelan Rizieq
Shihab semakin tidak lucu lagi.. Koar-koar pengacaranya bahwa visa Rizieq di
perpanjang unlimited adalah guyonan garing yang harus kita telan karena
lambatnya penanganan kasus ini.
Entah apa yang ditunggu
Kepolisian untuk tidak segera menangkapnya. Saya yakin kemampuan terlatih pak
Tito sudah sejak lama mendeteksi dimana Rizieq berada dan mudah mendatanginya..
Kecuali ada tekanan politik untuk
memperlambat proses penangkapan Rizieq..
Penghancuran citra Rizieq Shihab
dari "orang suci" menjadi "orang nista" dengan kasus chat
pornonya, sudah memasuki titik jenuh. Harapan masyarakat bahwa pemerintah sudah
berani bertindak tegas dari sebelumnya, bisa berbalik menjadi
ketidak-percayaan.
Dan ini berbahaya..
Di arus pendukung Rizieq, semakin
mengkristal kepercayaan bahwa junjungannya tidak bersalah. Mereka sangat
percaya bahwa Rizieq di kriminalisasi oleh pemerintah.
Kepercayaan mereka ini semakin
lama semakin kuat ketika Rizieq tidak pulang-pulang. Mereka dipompakan sebuah
ilusi bahwa Rizieq sedang melakukan perlawanan. Dan semakin lama Rizieq bebas,
maka semakin kuat keyakinan mereka bahwa Rizieq tidak bersalah..
Bahayanya ketika keyakinan ini ke
depannya semakin menguat, ada satu momen penting yang mereka akan manfaatkan.
Sebuah kesalahan kecil Jokowi akan dijadikan senjata untuk menggerakkan massa
pendukung Rizieq oleh lawan politiknya.
Kita sudah pernah melihat ini di
kasus Ahok...
Dengan kepercayaan diri yang
tinggi bahwa Ahok akan memenangkan Pilgub, tidak banyak yang sadar bahwa lawan
mengkonsolidasikan kekuatan mereka di bawah. Dan saat Ahok kepleset masalah Al
Maidah, gelombang massa yang ditunggangi banyak kepentingan merangsek Jakarta.
Kesalahan pada kasus Ahok, semoga
tidak terulang lagi. Jokowi harus mulai merubah cara bertarungnya karena sudah
terbaca lawan.
Cara Jokowi yang selalu
memperpanjang masalah supaya bisa membelokkannya di depan, bisa jadi sudah
tidak efektif lagi. Sama seperti cara ketika Ahok dijadikan tersangka untuk
melepaskan diri dari tudingan intervensi. Ternyata cara itu tidak terkawal
dengan baik dan berakhir dengan Ahok di pengadilan.
Kasus Rizieq juga bisa begitu...
Terlalu lama kasus ini dikatung,
tanpa kejelasan dan ketegasan Kepolisian adalah blunder besar nantinya.
Jokowi bisa jadi ke depan akan
menghadapi kesatuan gempuran aksi karena HTI yang dibubarkan, beserta ormas
radikal lain yang ketakutan, ditambah penguasa dan politikus nakal dan banyak
lagi akan bersatu menjadikan Rizieq sebagai ikon perlawanan dan mengirimkan
gelombang massa ke pemerintah..
Jika itu terjadi maka cita-cita
Rizieq menjadi seperti Ayatullah Khomeini yang datang dan disambut pendukungnya
bisa terjadi dan berpotensi memicu empati dari mereka yang awalnya netral..
Ini masalah waktu..
baca: JOKOWI ITU MENGERIKAN
Waktunya harus tepat. Sudah
terlalu lama kasus Rizieq ini diulur dan sekarang harus ditarik sekuat tenaga.
Tangkap dan Telanjangi dia melalui pengadilan dengan bukti-bukti yang ada dan
biarkan masyarakat yang menjatuhkan sanksi sosial terhadapnya.
Percayalah, ketika itu terjadi
sudah tidak ada lagi yang mau dipimpin oleh orang mesum..
Seharusnya pemerintah jangan
takut penangkapan Rizieq akan menimbulkan riak. Justru ini saat yang tepat
ketika gerakan mereka sedang melemah. Jangan sampai mereka berhasil melakukan
konsolidasi yang kuat..
Pakde Jokowi.. Pak Tito..
Tangkaplah segera Rizieq Shihab. Dia bukan siapa-siapa dan tidak perlu
ditakuti..