![]() |
Ustadz Syam |
Malu juga melihat tayangan
seorang bernama Ustad Syam bicara ada pesta seks di surga. Katanya, "Tuhan
menjanjikan pesta seks di surga buat lelaki yang menahan hasrat seksnya di
dunia." Acara itu tayang di stasiun tipi lagi, dan diucapkan didepan
penonton yang semuanya emak-emak.
Saya bukan malu karena pesta
seks-nya, tapi karena betapa bodohnya dia. Masih belia usia 25 tahun - itu
pasti masa ngaceng-ngacengnya. Karena cenggur, maka dipikirannya seks mulu,
sampe di surgapun di pikirannya masih seks. Kebanyakan nonton Mia Khalifah..
Itu tidak lepas dari hadis 72
bidadari di surga, sebuah penjelasan tentang kenikmatan surgawi tetapi
dibahasakan dalam bahasa masa arab jahiliyah pada waktu dulu.
Tidak mungkin dimasa kebodohan,
dijelaskan kenikmatan surgawi dalam bentuk penjelasan filsafat, karena mereka
yang bodoh dan barbar pada waktu itu sama sekali tidak akan mengerti. Akalnya
mereka -para kaum arab jahiliyah- dulu masih sangat material. Semua diukur
dengan wujud, dengan materi.
Maka ketika Nabi waktu itu
mengajarkan perintah Tuhan kepada mereka yang masih memandang material,
diberikanlah contoh-contoh yang mudah dipahami -sesuai apa yang mereka kenal
waktu itu- untuk keberadaan surga, seperti sungai susu.
Sedangkan di masa sekarang -di
ruang-ruang filsafat- surga sudah termaknai dengan bentuk kenikmatan non materi
yang jauh dari segala kenikmatan duniawi dari segi apapun. Karena ketika bicara
nikmat, ketenangan yang hakiki adalah surga. Sedangkan ketersiksaan batin sudah
bagian dari neraka.
Jadi, untuk apa seks di surga?
Karena seks membutuhkan nafsu dan nafsu itu hanya milik manusia, bukan ruh-ruh
yang tersucikan. Surga itu suci, berarti ruh mereka yang menempati didalamnya
akan suci pula.
Tapi bagi anak usia 25 tahun yang
mendadak ngustad hanya karena sebuah stasiun telepisi pengen mengambil sudut
untuk di kapitalisasi -demi rating, rating dan rating- maka jadilah konsep
bidadari menjelma sebagai pornstar. Disana ada gangbang, threesome, bukkake
bahkan MILF.
Mungkin juga si Syam ini
membayangkan dia bermain jadi supir taksi dan menjemput bidadari-bidadari untuk
kemudian di gauli mirip Fake Taxi. Wat de pakkk.
Si Syam boleh saja minta maaf.
Tapi persepsi tentang Islam sebagai agamanya kaum ngacengan sudah menyebar dan
menjadi bahan tertawaan banyak orang.
Kalau begini, apakah sudah bisa
dikategorikan "menghina Islam?".
Demi Toutatis, secangkir kopi
pagi ini pahit. Gula habis rupanya. Seruput dulu biar bisa gangbang di surga.